Pada tahun 2017, Instagram menambahkan sebuah fitur baru dimana pengguna dapat mengunggah hingga 10 gambar dalam sekali post, yang kemudian dikenal dengan carousel. Sejak saat itu ekosistem dari Instagram terutama di Indonesia berubah. Carousel membuat Instagram tidak lagi hanya platform untuk membagikan gambar, namun juga menjadi tempat yang menarik belajar hal baru dengan meledaknya konten-konten edukasi.
Nah, mengapa konten carousel menjadi primadona bagi para penggunanya?
Engagement Magnet
Alasan utamanya karena konten carousel adalah engagement magnet. Berdasarkan penelitian dari socialinsider, konten carousel akan mendapatkan engagement lebih banyak dibandingkan konten single post atau video. Dengan rata-rata 1.92% engagement tiap post-nya. Engagement rate yang pastinya akan dapat bertambah jika Anda memiliki headline yang dapat menarik audiens.
Membuat Kita dapat Bercerita
Bercerita alias storytelling menjadi cara yang sangat jitu untuk menarik perhatian audiens. Hal inilah yang sangat dimanjakan dengan fitur carousel. 10 slides yang disediakan membuat Anda dapat merangkai cerita yang menarik perhatian audiens dengan leluasa, sehingga pesan yang ingin Anda sampaikan dapat dipahami dengan optimal.
Memberikan Fleksibilitas dan Kreativitas
Ingat dengan 10 slides yang disediakan untuk mengunggah konten Anda? Carousel akan memberikan fleksibilitas apakah Anda akan menggunakannya untuk konten bertipe video, konten bertipe gambar, atau malah gabungan keduanya. Perlu diingat, kekuatan konten video jauh lebih besar dibandingkan konten gambar dalam menyampaikan sebuah pesan (ssstt… sebagian besar orang malas membaca). Carousel memberikan Anda ruang lebih untuk berkreasi membuat konten yang lebih berkualitas.
Lalu bagaimana cara memanfaatkan konten carousel secara maksimal terutama untuk digital campaign?
Gunakan AIDA Bersama Carousel
Perkenalkan AIDA, hal yang akan membantu Anda membuat konten yang dapat mendatangkan banyak engagement dan audiens.
Pertama adalah A, Attention. Gunakan slide 1 dan 2 untuk dapatkan perhatian audiens lewat headline dan pengantar singkat.
Kedua adalah I, Interest. Ketika sudah mendapatkan perhatian saatnya membuat mereka tertarik, gunakan slide 3 hingga 7, berikan solusi dari masalah yang mereka hadapi.
Ketiga adalah D, Desire. Saatnya menciptakan keinginan bagi audiens. Munculkan apa hasil yang didapatkan setelah menjalankan solusi yang Anda berikan pada slide 8 dan 9.
Dan terakhir adalah A, Action. Pada slide 10, berikan sebuah pertanyaan atau perintah yang dapat memunculkan tindakan dari audiens.
Buat Desain Terbaik
Sebagai aplikasi yang sangat mementingkan visual, desain menjadi hal yang sangat penting saat membuat konten carousel di Instagram. Tidak peduli aplikasi apa yang Anda gunakan, selama dapat membuat hasil yang baik, pasti akan mendatangkan banyak engagement. Oleh karena itu pastikan pesan yang ingin Anda sampaikan dapat dibaca, perhatikan mulai dari pemilihan warna, font, hingga visual tambahan.
Ukuran Juga Penting
Meskipun ketika di sampul menggunakan rasio 1:1 atau dengan ukuran 1080×1080, namun Anda juga dapat menggunakan post dengan rasio 4:5 atau ukuran 1080×1350 untuk memaksimalkan konten Anda. Tapi ada satu hal yang tidak boleh dilupakan jika menggunakan rasio 4:5, sampul post Anda akan terpotong jadi pastikan layout Anda sudah benar.
Yuk manfaatkan konten carousel agar perusahaan atau instansi Anda semakin berkembang!